Google.com
hm...kemarin setelah sekian lama puasa nonton televisi (maklum di kosan ga ada televisi, jadi bergaulnya ma internet, film dan game tiap harinya...) aku tergelitik oleh salah satu berita dari sebuah televisi swasta. dalam berita tersebut di tayangkan tentang bagaimana bahayanya multimedia saat ini terutama yang jadi pokok bahasannya adalah situs jejaring sosial seperti facebook. dikatakan bahwa situs jejaring sosial tersebut telah meresahkan banyak kalangan dengan adanya banyak kasus orang hilang, pencabulan (maaf agak fulgar) sampai dengan penipuan. reporternya memberikan komentar



"apakah sebaiknya situs jejaring sosial seperti facebook, twitter de el el tersebut harus dilarang penggunaannya di indonesia?"

whats?? pemikiran yang unik dan menggelitik untuk dibahas tu...
secara jujur wacana itu sebenarnya sudah menjadi rahasia umum dari beberapa waktu lalu, ga hanya sekarang aja muncul wacana tersebut. beberapa waktu lalu terjadi pro kontra atas pencekalan situs jejaring sosial tersebut di berikan cap HARAM oleh MUI. wacana itu menjadi bulan-bulanan warga masyarakat baik yang mendukung maupun yang menolak di haramkannya jejaring sosial itu.
apa jadinya jaman sekarang, saat orang sudah sangat ketergantungannya dengan jejaring sosial macam facebook, twitter, friendster, de el el...kalo kata anak jaman sekarang "bisa mati berdiri kita...wkwkwkwk....."
wacana tersebut kemudian memudar dikalangan media setelah ditimpali dengan kasus-kasus yang mencengangkan indonesia (ga disebutin coz udah terlalu banyak kasus jadinya bingung mau kasus yang mana yang di angkat hehehe...).

---------------------

waktu berganti, ternyata muncul kasus anak hilang karena berkenalan via facebook...sampai kasusnya sang pelaku melakukan hubungan badan(ck...ck...ck....sampe segitunya ya....betapa bodohnya...). setelah itu seperti biasanya media sepertinya "latah" dengan berita seperti itu dan menjadikan booming kembali wacana pelarangan facebook (mengalahkan berita bank century wkwkwkwk...). banyak celetukan dari temen-temen terdekatku dikantor yang bilang "setuju, facebook banyak mudhorotnya dari pada manfaatnya..."
coba dipikir kembali dengan kepala dingin...kadang kita terlalu terbawa dengan media, ga bersikap rasional.
aku ingin mencontohkan kita pasti tau tentang gunting, sifat dasar gunting itu adalah untuk menggunting kertas, membuat kerajinan de el el, tetapi pada suatu ketika ada yang menyalahgunakan untuk membunuh, menusuk, menakut-nakuti orang de el el...nah...apakah kalo keadaan itu di dramatisir terus gunting itu diharamkan digunakan?
kalo kita mau mencuplik sebuah pribahasa, peribahasanya itu buruk muka cermin dibelah (muup kalo salah peribahasa...) tapi intinya sama, menyalahkan alatnya bukan usernya.
mungkin juga ini dikarenakan ajaran dari ayah ibu jaman dulu waktu kita kecil (apa hubungannya dengan waktu kita kecil????). bukan su'udzon dengan ayah ibu lho... tapi dari dulu waktu kita kecil, kita pasti pernah atau sering terjatuh...ya kan? nah...kadang para orang tua itu sering bersikap biar anaknya ga nangis selalu berkata "ooo...nakal ya ubinnya bikin adik jatuh..." sambil memukul ubin tempat anaknya terjatuh... makanya sampai besar image cara seperti itu yang dibenarkan (sepertinya pendidikan yang salah....).

kesimpulannya apa dari situ?
bahwa sebenarnya yang harus kita lakukan bukan melakukan pelarangan-pelarangan yang seperti itu, tetapi bagaimana kita bisa membina anak-anak, remaja tanggung, ABG agar lebih berhati-hati dengan aplikasi-aplikasi multimedia yang ada saat ini.
para orang tua seharusnya lebih aware dengan keadaan anaknya. pola mendidik anak sepertinya harus terus diperbaharui sesuai dengan kondisi sekarang.
para orang tua harus sudah sadar teknologi untuk mengantisipasi penyalahgunaan teknologi oleh anak-anak mereka, karena karena teknologi berkembang dengan sangat cepatnya.semua bentuk pelarangan dan kawan-kawannya tidak akan berguna banyak jika tidak ada turut serta dari keluarga untuk mendidik, mengarahkan, melindungi dan mendampingi. karena tameng atau defence yang paling kuat adalah dari keluarga itu sendiri.

semoga sekapur pemikiran ini bisa mengingatkan kita untuk terus berfikir dewasa dan menyeluruh. berfikir dingin dalam menanggapi permasalahan. meski aku belum menikah tetapi apa salahnya untuk berbagi pemikiran untuk kebaikan kita semua. semoga bermanfaat.


6 komentar:

zizima mengatakan...

sama nii... waktu baca ada banyak kejadian yang tidak semestinya terjadi dengan "FB, FS, ma twitter" sebagai medianya, jadi gemeess.

Menurutku, otorisasi ada di tangan penggunanya, jika ada yang salah, monggo di evaluasi penggunanya bukan medianya. kalo sampe aturan itu diberlakukan, jadi seperti "membuat kesimpulan dari sampling yang tidak jelas" (wehe, bahasanya).

^TamA^rOseTa^ mengatakan...

betul...betul...betul...
memang susah merubah paradikma pemikiran kita yang sudah menjadi kebiasaan meski sebenarnya kebiasaan itu salah...
tapi mau begimana lagi, inilah salah satu cara kita "berbicara"...semoga kita diberi pembelajaran yang lebih...

Anonim mengatakan...

belajar dari pengalaman orang lain, hehe.

tapi memang dunia internet ni membuka kesempatan yang sangat luas buat ketemu teman baru n lebih kenal ama rekan2 ^^

jadi y harus ati2.

^TamA^rOseTa^ mengatakan...

semua ada baik dan buruknya...tinggal kita bisa memilah-milah mana yang baik buat kita dan yang buruk buat kita dihindari,...

semoga kita selalu diberi kesadaran untuk WASPADA hehehe...

Anonim mengatakan...

setuju sekali :)

Anonim mengatakan...

Salam kenal, please visit http://alatsuperhematbbm.wordpress.com/


Thank you